Blog Motivasi | Pengembangan Diri | Kiat - Kiat Sukses | Manajemen Diri | Refleksi Hidup | Inspirasi Sukses | Motivasi Hidup

Surat Dari Ayam


Rumah Jagal, 30 September 2009

Kepada :

Saudaraku yang terkasih,

Manusia

Salam kasih saudaraku,

Maafkan aku kalau tulisanku ini mengganggumu. Aku sendiri juga tidak yakin apakah benar menulis surat ini atau tidak.

Tapi, kupikr, jika surat ini tidak pernah ada, mungkin tidak akan lagi ada kesempatan. Dengan tulisan ku yang berantakan ini, ha.. ha.. kamu menyebutnya cakar ayam, semoga masih bisa terbaca, aku memberanikan diri.

Masih teringat, tiap pagi kamu selalu telat bangun. Sulit sekali untukmu bangun pagi. Sering kali kamu tidak sarapan, langsung saja berangkat. Lihat saja, badan kamu jadi kurus begitu. Tahukah kamu? Aku sangat sedih. Aku bertekad berbuat sesuatu untukmu. Tiap pagi aku akan bangun pagi-pagi, aku akan teriak terus sampai kamu bangun. Sering kali, tenggorokanku sakit, suaraku hilang, tapi aku tetap berusaha teriak sampai kamu bangun. Sekarang mungkin kamu harus berjuang sendiri, maafkan aku, aku tidak bisa lagi membangunkanmu.

Kata dokter, telurku banyak mengandung protein. Aku begitu bahagia bisa memberikan sesuatu dari diriku untukmu. Memang aku sulit sekali menerima ini, aku begitu sulit bertelur dengan harapan dapat anakku dapat segera menetas. Tapi sepertinya harapan itu tidak akan pernah terwujud.

Setidaknya aku bisa melihatmu sehat karena telurku. Aku tidak pernah menyesal, karena aku mengasihimu, aku sangat mengasihmu.

Akhir-akhir ini, aku merasa aneh, daging pada tubuhku terasa membengkak, terutama bagian pahaku.

Aku mulai bertanya kapan aku terakhir fitness¦ Tapi rupanya itu bukan hasil fitnessku selama ini, kamu telah melakukan sesuatu padaku. Seingatku sering kali aku tertusuk jarum yang tajam dan setelah itu, terasa ada carian yang masuk ke tubuhku. Pertama-tama kukira dengan badanku seperti ini, kamu ingin aku jadi atlit binaraga. Aku begitu bahagia, kamu begitu memperhatikanku. Ketika aku diangkut ke truk bersama teman-temanku, aku masih berpikir aku akan pergi ikut turnamen binaraga. Aku begitu bahagia berpikir bisa membawa pulang piala buatmu sampai aku sadar tempat apa yang kami tuju. Aku melihat teman-temanku sudah terkapar, darah mengucur dimana-mana, mereka sudah tidak beryawa. Teriakanku tertahan, Ini bukan gedung turnamen, ini adalah rumah jagal.

Akhirnya aku mengerti, ternyata aku disuntik supaya dagingku besar, kamu akan menikmati dagingku. Tapi semua itu sudah terlambat. Aku takut sekali, aku ingin lari keluar tapi aku tak bisa, aku tak berdaya.

Satu-persatu temanku dimasukkan ke dalam sebuah alat yang besar, teriakan mereka begitu menyayat hati. Aku tahu pasti, sebentar lagi aku akan merasakannya. Aku heran, suara teriakan yang begitu keras, tidakkah itu mengganggumu? Mungkin kamu tidak mendegarnya atau lebih tepatnya tidak mau mendengarnya?

Bukankah kita sama-sama mahkluk ciptaan Tuhan? Bukankah dulu kita saling mengasihi? Kenapa kamu berubah begitu cepat? Apakah aku benar-benar tidak bermakna di matamu?

Waktuku sudah hampir habis, sebentar lagi akan tiba giliranku. Sudah tidak ada gunanya lagi aku berbicara terlalu banyak. Ketika kamu membaca surat ini, aku sudah tidak ada lagi di dunia ini. Hmm, mungkin juga aku sudah berada dalam perutmu!

Tapi ada satu hal yang aku ingin sekali kamu tahu, bahwa aku masih mengasihmu, saudaraku. Aku doakan semoga kamu bisa hidup bahagia denga kasih. Semoga pengorbananku ini bermakna bagimu. Aku masih terus menantikan hari dimana kita bisa hidup bersama, saling mengasihi.

Mungkinkah hari itu akan tiba?

Selamat tinggal saudaraku.

Yang mengasihimu,

Ayam
12 Komentar untuk "Surat Dari Ayam"

nice post my friend :)

thanks for the visit n comment buddy :)

Sedih juga denger ceritanya. Tapi, memang dah nasib ayam jadi santapan manusia..Cuma ya dasar manusia rakus, karena ingin keuntungan besar tuh ayam pake disuntik-suntik segala. Padahal tuh ayam ikhlas berkorban untuk kita...

Salam kenal ya

gimana ya, sedih, tapi lucu juga. hehehe..
memang kodratnya kali ayam di sembelih dan dagingnya dimakan oleh manusia, tapi saya kurang setuju kalau harus di suntik agar terkesan besar. kalau pengen besar ya seperti apa yang ayam bilang tadi, Fitness.hehehe...
eh ada info baru lo di blogku.. :)

Sudah kodratnya sang ayam...
Tapi kalo harus disuntik dulu dengan air...naahh itu yang gak bener...
nice post mas Arif... maaf baru sempat datang..
Minal aidin walfaidin....

pagi mas..
nana kembali lagi...
maaf lahir batin ya petamanta ..(hehhe..telat banget)
sukses selalu.
^_^

Bangkitkan semangatmu di: http://rizkihabibitia.blogspot.com

thanks for the visit all my friend
@nana gak papa mbak maaf lahir batin juga :) mbak
@yudie kemana aja mas?

nice post n story buddy :)

Yah kita juga sama tinggal tunggu waktu saja mas Arif. Apakah kita semua sudah siap?

Salam :
hans

Luarr biasa...
Ada banyak inspirasi dari cerita anda.
Salam SUPER...!!!

Dapatkan trafik dan backlink gratis dengan memberikan komentar di Blog Motivasi Sukses ^_^

Back To Top